Senin, 29 September 2008

sempurnaku adalah kamu


完璧な君へ
とっても完璧な君
いつも美しく写る君
いつも私にほめさせる君
私の歩む道で
いつも君のことを考えてる
君との恋なし生きるのを想像できない
ずっとそばにいてほしい
何も考えられない
あるのは君がいるだけ
君が私のすべて
私の命
私の生きること
自分を完全にしてくれた君
o..君が、君がとっても
完璧.. 完璧..
私の手をつないでくれた君
くやしくて、落ち込んだ時の私に
甘い言葉を囁いて、悲しみを消してくれた君
*dari lagunya Andra and The Backbone, "Sempurna"
buat aku, kamu adalah sempurna di antara segala ketidaksempurnaan di dunia...

Minggu, 14 September 2008

lalalala

liburan emang menyenangkan sodara sodaraku...............................................

Minggu, 03 Agustus 2008

emosi jiwa niiiy....

haduuuuuuuuuuuuuuuuuuh haduuuuuuuuuuuuuuuuuuh haduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh.. kejadian di rumah belakangan ini banyak yang ga sesuai dengan persepsi gw... dan sialnya gw ga kuasa buat bantah...... emosi jiwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!1

Kamis, 24 Juli 2008

tugas Italia niiy

Tentang Il Carnivale Di Venezia

  • Tentang Venezia

Nama Venezia pastilah sudah tak asing lagi di telinga kita semua. Sebuah kota tua yang sangat eksotis di negara Italia, dikelilingi bangunan-bangunan kuno yang masih kokoh berdiri di sepanjang sungai yang sangat indah. Tak heran jika kota Venezia disebut sebagai kota air dengan perahu khas sebagai alat transportasi mereka yang dinamakan gondola. Kota ini pun menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Italia karena keeksotisan dan kesan romantisnya.

  • Tentang Il Carnivale

Selain gondola, ada satu perayaan yang sangat saying untuk dilewatkan jika kita berkesempatan mengunjungi Venezia. Perayaan tersebut dikenal dengan nama Il Carnivale Di Venezia.

Jika dilihat dari segi etimologi, kata carnivale berasal dari bahasa Latin yang mengandung arti “perpisahan dengan dedagingan”. Dengan kata lain, carnivale adalah suatu pesta yang digelar oleh penganut Katolik Roma sebelum mereka menjalani puasa daging ketika akan memasuki perayaan Paskah. Dengan demikian, suatu carnivale tidak hanya digelar di Italia, khususnya di Venezia saja tetapi juga digelar hampir di setiap negara yang rakyatnya menganut agama Katolik Roma.

Jika di Amerika ada karnaval Bunga Pasadena di mana setiap peserta wajib mengenakan kostum yang terbuat dari berbagai jenis bunga berkeliling kota di atas kendaran yang juga dihiasi oleh bunga-bunga maka di Italia, ada Il Carnivale Di Venezia.

Il Carnivale Di Venezia adalah suatu pesta rakyat yang digelar di sepanjang jalan-jalan di kota Venezia yang diikuti baik oleh penduduk lokal maupun wisatawan asing yang mengenakan kostum warna-warni serta maschera sebagai aksesoris wajib dalam perayaan tersebut.

Dahulu kala, di masa kejayaan Venezia tahun 1700, Carnivale diawali pada tanggal 26 Desember dan berakhir pada perayaan Rabu Abu, di mana seluruh rakyat Venezia tumpah ruah ke jalan-jalan, memakai topeng dan berpesta pora. Suasana pesta rakyat tersebut biasanya terus berlanjut sampai musim semi. Hingga pada suatu waktu, pesta pora yang tak kunjung usai itu pun menghantarkan Venezia, yang pada masa itu masih berdiri sendiri sebagai sebuah Republik tersebut, sampai kepada jurang kehancurannya karena ditaklukan oleh pasukan Napoleon Bonaparte pada tahun 1797.

Di masa kini, Il Carnivale Di Venezia setiap tahunnya diselenggarakan dari tanggal 26 sampai tanggal 28 Februari di sepanjang jalan-jalan di kota Venezia. Adapun pesertanya terdiri dari berbagai kalangan, tua-muda, pria-wanita, miskin-kaya, lokal ataupun pendatang semuanya berbaur satu sama lain, bernyanyi, berdansa, dan berpesta pora selama tiga hari.

  • Tentang Maschera

Seperti yang telah diungkapkan dalam penjelasan sebelumnya maschera atau topeng merupakan salah satu bagian terpenting yang wajib dikenakan oleh setiap peserta yang menghadiri Il Carnivale Di Venezia.

Dalam tradisi kebudayaan masyarakat Venezia, pemakaian maschera merupakan warisan turun-temurun dari leluhur mereka yang dikenakan pada hari-hari atau bulan-bulan terrtentu dalam hitungan kalender masehi. Mereka akan memakai maschera pada Hari Santo Stefano, yang menandai dimulainya rangkaian Il Carnivale Di Venezia selama tiga hari hingga tengah malam di hari terakhir perayaan.

Dalam aktivitas kebudayaan ini, pemakaian maschera oleh setiap pesertan Il Carnivale Di Venezia menyiratkan suatu makna, yaitu untuk menghapuskan perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka. Dengan memakai maschera, seseorang tidak akan mengetahui siapa, bagaimana rupa, dan dari kelas sosial mana peserta yang lain berasal, begitu juga sebaliknya.

Adapun jenis dan motif atau model maschera yang dikenakan oleh para peserta itu sangatlah beragam. Di antaranya ada yang memakai kostum tradisional rakyat Venezia lengkap dengan tata rias, aksesoris tubuh, dan tentu saja maschera. Selain itu, ada pula yang memakai kostum kupu-kupu, Quartet, Il Capitano, Mattacino, Arlecchino, bahkan ada juga yang memakai kostum sesuai dengan tokoh-tokoh atau karakter-karakter dalam sebuah film. Sebagai contoh, ada peserta yang memakai kostum tokoh utama film “Brave Heart”.

  • Tentang Gambar

Berikut ini adalah gambar-gambar yang diambil dari suatu penyelenggaraan Il Carnivale Di Venezia.





Sakti-2007

29-06-2006

-tentang cinta hari ini-

Pagi ini ku terjaga bersama cinta

Berhias menjelma hawa sebenar-benar hawa

Berjalan bersama cinta

Hari ini seakan semua tentang cinta

Di sebuah kamar berpendingin

Ku nikmati cinta dari sebuah layar

Tak sadar 2 jam hampir ku larut bersama cinta

Hari ini masih ku kira semua tentang cinta

Dan ku mendapati Cinta

Melintas bersama cinta

Bukan cintaku tapi cintanya

Dan…….

Hari ini semua tentang cinta berakhir kecewa

Siang ini ku terlelap tak bersama cinta

(Sakti 29-09-2006, 14:36)


-masih-

masih kudapati kau bersamanya

sampai tadi

beriringan

seakan Amor mengikuti setiap langkahmu bersamanya

masih kurasa getar itu terhadapmu

sampai tadi

mengguncang getir relungku karenamu

seakan Amor pun ikuti setiap suaku denganmu

masih kuharap tatap mata itu berbelok

beradu dengan tatap penuh harap mata ini

sampai tadi

dan kau berbalik

namun

tatap mata itu tak mengarah pada ku

tidak kemarin, tadi, atau esok

(Sakti 29-09-2006, 14:58)


-gurat kecewa-

ada raut sedih yang teramat

setelah sekian kali terkecewakan

tak ada senyum tegar hari ini

karena kecewa terlanjur menebal

yang ada hanya nanar mata kepedihan

akibat kecewa tak tertahankan

(Sakti 29-09-2006, 15:10)


-asa-

Ingat lagu cinta kita berdua?

Kita menangis kala itu

Setelah kau senandungkan selirik di telepon

Ya,

Selirik penuh makna beribu harap akan kita

Cinta kita, dan

Mimpi kita

Akankah kembali seperti dulu

(Sakti 29-09-2006, 15:23)



setiap larik dalam bait-bait puisiku hari ini pun kembali terinspirasi olehMu
seorang adam yang tak henti kucintai

kemarin, hari ini, bahkan esok, dan esok-esok




blah blah blah

Ada begitu banyak hal yang tak saya mengerti dalam hidup, di antaranya:

  1. mengapa para pejabat masih saja korupsi padahal sudah dibayar mahal untuk kerja mereka?

  2. mengapa pelayanan kesehatan bagi orang miskin di negara ini sangat rumit padahal orang miskin adalah juga masyarakat Indonesia yang berhak atas pelayanan kesehatan yang baik dan layak?

  3. mengapa pendidikan kian mahal sehingga semakin sulit dijangkau oleh anak2 miskin padahal mereka juga bagian dari generasi muda yang kelak menjadi pelaku kehidupan bangsa ini?

  4. mengapa para perempuan pekerja seks selalu berada dalam posisi yang salah dan selalu mendapat opini publik sebagai seseorang yang buruk bahkan tak bermoral padahal saya yakin mereka punya alasan kuat sehingga memilih jalan itu?

  5. mengapa seorang perempuan yang menerima kekerasan, baik verbal, fisik, maupun seksual dari pasangannya sangat sulit untuk melapor?

  6. mengapa seorang istri yang baik dan sehat harus menanggung beban dan penderitaan terkena HIV/AIDS karena gaya hidup suaminya di luar rumah?

  7. mengapa Bush begitu terobsesi dengan Bin Laden?

  8. mengapa Suu Kyi begitu gigih memperjuangkan apa yang diyakininya hingga rela dikurung selama bertahun2 dan terpisah dari keluarganya? Dan.. masih banyak lagi yang tak saya mengerti dalam hidup ini…

Ya.. barangkali benar apa yang dikatakan Jajang C. Noer dalam salah satu dialognya di film Biola Tak Berdawai “hidup adalah teka-teki yang membingungkan”. Ya.. dan saya pun teringat akan perkataan ayah saya “setiap orang yang kita temui di dunia ini bersembunyi di balik topengnya masing-masing”. Lalu... apa sebab hidup ini menjadi terasa amat membingungkan?? Apa sebab setiap orang (termasuk saya dan anda barangkali) bersembunyi di balik topeng?? Lagi-lagi… sebuah teka-teki yang membingungkan, bukan??

-kagayaku-

Rabu, 16 Juli 2008

10-02-2007


Katakanlah begitu…

Katakanlah…
Aku terlena dalam tidurku
Katakanlah…
Aku ingin berdiri tapi dengan kepala tertunduk
Katakanlah…
Aku tidak mengerti petuah bijak kalian
dan katakanlah…
aku salah karena ingin dimengerti

Sakti
10-02-2007

02-10-2006


Satu mungkin

Kala segala mungkin menjauh
Masih kumau satu mungkin tetap disitu
Satu mungkin yang tersisa dariku tentangmu
Adalah mengingatmu
Sakti
02-10-1006, 03:42

Dia
dia,
adam yang dulu amat mencintaiku
dia,
adam yang tak henti kucintai
dia,
adam yang karenanya nyaris ku tak waras
dia,
adam yang tak bisa kumiliki lagi
dia.

Sakti
02-10-2006, 13:08

Bersamamu kumau

Dimanapun
Kapanpun
Apapun
Bagaimanapun
Kumau
Jika bersamamu

Sakti
02-10-2006, 13:15

pada suatu gelap

Kepada-Mu,
Kusampaikan rindu lewat puisi
Kepada-Mu,
Kukirimkan cinta lewat lagu
Kepada-Mu,
Kutumpahkan rindu dan cinta lewat air mata
Kepada-Mu,
Pada suatu gelap

Sakti
02-10-2006, 13:28

Sabtu, 12 Juli 2008

kepada Dio

ampun Tuhan...
ampun...
terima kasih Tuhan,
semua karena Kau mencintaiku
terima kasih Tuhan,
untuk tidak pernah tinggalkanku
walaupun tak terbilang saatku tinggalkanMu
dan ampuni aku Tuhan...
aku kan berubah,
jadi manusia benar atas nama cintaMu
terangi jalanku, Tuhan!
amin

Kamis, 26 Juni 2008

lagi di sastronet.....

jogja jogja jogja..... akhirnya setelah perjalanan malam panjang nan melelahkan akhirnya samoe juga di jogja..........

Jumat, 20 Juni 2008

ga jadi nonton glenn....

hiks hiks hiks hiks hiks hiks hiks

Minggu, 15 Juni 2008

DaiSukina Uta

One Moment in Time
(Whitney Houston)

Each day I live
I want to be a day to give the best of me
I'm only one, but not alone My finest day is yet unknown
I broke my heart for every gain
To taste the sweet, I faced the pain
I rise and fall, Yet through it all this much remains

I want one moment in time
When I'm more than I thought I could be
When all of my dreams are a heart beat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I'm racing with destiny
Then in that one moment of time
I will feel, I will feel eternity
I've lived to be the very best
I want it all, no time for less
I've laid the plans
Now lay the chance here in my hands
Give me one moment in time
When I'm more than I thought I could be
When all of my dreams are a heart beat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I'm racing with destiny
Then in that one moment of time
I will feel, I will feel eternity
You're a winner for a lifetime
If you seize that one moment in time
Make it shine
Give me one moment in time
When I'm more than I thought I could be
When all of my dreams are a heart beat away
And the answers are all up to me
Give me one moment in time
When I'm racing with destiny
Then in that one moment of time
I will be, I will be, I will be free, I will be, I will be free

Lagu ini dahsyat banget…nget nget nget pokonya…
Liriknya dalam banget… udah gitu mpok Whitney suaranya……
beuuuuuuuuuuuuuuh ga pake ditawar2 lagi seluruh dunia juga tau keren abisssss


“to taste the sweet, I faced the pain”
Itu baru namanya berani hidup…

Jumat, 13 Juni 2008

Glenn.... i'm coming

tadi siang dapet sms dari Vida chayank... ngajakin nonton Glenn di Jogja tanggal 18 Juni..... asyiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiik mau mau mau mau mau mau mauuuuu banget dunk
yosh...... berarti minggu depan ke Jogja.... yes yes yes..... Vida tunggu aku yaaaa..... Glenn sayang aku akan menikmatimu malam itu.... hohohohohoho

Rabu, 11 Juni 2008

sepenggal kisah pada hari ibu tahun lalu

Ini adalah kisah di penghujung tahun 2007, tepatnya pada suatu tanggal yang diperingati oleh segenap bangsa Indonesia sebagai Hari Ibu. Tetapi, ini bukanlah kisah tentang perayaan Hari Ibu.
Terkisahlah, saya dan beberapa teman mendapat undangan pesta pernikahan dari seorang teman di Solo tepat pada Hari Ibu yang lalu. Mengingat kami (baca: saya dan beberapa teman) hanyalah anak2 kos, sudah barang tentu tanggal dengan angka kepala 2 adalah tanggal-tanggal kritis secara finansial. Setelah melakukan perenungan mengenai urgensi dari sebuah undangan, pernikahan, serta pertemanan, kami (khususnya saya sendiri, mengingat ini adalah kisah saya dan ditulis dari persepektif seorang saya) memutuskan berangkat ke Solo untuk memenuhi undangan dan berbaur dalam kemeriahan pesta serta kebahagiaan kedua mempelai, dan tentu saja membawa doa dan harapan bagi kedua pengantin.
Berbekal niat tulus, (honestly speaking) uang pas2an untuk membayar sewa mobil serta tentu saja peta yang tertera di undangan (peta itu seolah menjadi golden ticket untuk dapat menuju ke venue), dan tak ketinggalan kado spesial yang telah disiapkan, saya bersama teman2 pun beranjak ke Solo (honestly speaking), kota yang selama hampir 7 tahun ingin sekali saya kunjungi. Dengan petunjuk yang tertulis di peta sekadarnya, mobil pun membawa saya dan beberapa teman memasuki kota Solo dan tanpa terasa hampir membawa saya dan beberapa teman ke kota lain setelah Solo. We’d been lost in Solo city… Damn…!!!
Seperti judul buku Ibu Kartini “Habis Gelap, Terbitlah Terang”, setelah bertanya sana-sini, saya bersama beberapa teman pun mendapatkan pencerahan dan Haleluya… kami pun sampai di gedung tempat pestanya digelar (lebih tepatnya lagi telah selesai digelar), karena ketika kami memarkir mobil sudah tidak tampak mobil-mobil undangan lain, dan saat memasuki gedung pemandangan yang tampak adalah para pria yang sedang melipat kursi-kursi, melepaskan hiasan-hiasan bunga, dan tentu saja di pelaminan tampak kedua mempelai sedang melakukan photo session, di kursi-kursi sebelah kanan pelaminan tampak keluarga mempelai sedang duduk dan bercengkerama.
Saya pun bergegas ke pelaminan dan menyalami mempelai, tentu saja diikuti teman-teman di belakang. Setelah itu saya dan beberapa teman pun berfoto bersama dengan kedua mempelai. Setelah itu kami (tentu saja lagi2 saya dan beberapa teman) memutuskan untuk meninggalkan venue karena tak kuasa lagi menahan arus demonstrasi para cacing yang ada di dalam perut (baca: kelaparan). Daaaan… sebuah rumah makan padang di sebuah jalan di kota Solo pun menjadi perhentian kami untuk santap pagi dan siang (maklum tak satupun dari kami yang sempat sarapan…).
Ada yang mengecewakan (tentu saja bukan hanya sekedar makanan… karena untuk makan yang adalah kebutuhan alamiah setiap manusia… saya cukup bertanggung jawab terhadap diri saya sehingga tak akan membiarkan diri saya kelaparan sekalipun dengan uang pas2an) saya (kenapa saya, karena sekali lagi ini adalah tulisan saya, kalau ternyata di antara beberapa teman saya pada waktu itu yang juga turut merasakan kekecewaan yang akan saya utarakan setelah ini… seperti dalam film itu hanya sebuah kebetulan belaka), bahwa tidak terkesan sebuah perhatian (simpati dan empati) dari mempelai menanggapi kedatangan saya dan beberapa teman. semoga, cukup saya dan beberapa teman saja yang pernah mengalami peristiwa apes bin sial itu.....!!!!! (hahahahahhahaha)

pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing!!!!

dari kemaren pusing niiiiiiiy di rumah ada adaaaaaaaaaa ajaaaaaaa perkaranya....
jibun no katei wo tatenai koto ni suruwa..... akiramechatta....!!!!

Rabu, 28 Mei 2008

perkara Hidup


Suatu hari.. seorang teman menghampiri saya dan bertanya “apa arti hidup untuk anda?”… wow! Sebuah kalimat tanya sederhana namun sarat akan makna, dan cukup sulit bagi saya untuk menjawabnya. Cukup ilmu dan pengalamankah saya untuk mengomentari perkara “hidup dan kehidupan”?...
Demi kepuasan diri sendiri dan demi memuaskan teman saya, serta secercah harapan demi memuaskan siapa saja yang membaca tulisan saya ini pun, maka saya mencoba memikirkan, mencari, menimbang beberapa hal untuk saya tuliskan sebagai jawaban atas pertanyaan tadi.
Dalam keyakinan saya, adalah TUHAN yang dengan kuasa-Nya yang tak terhingga mampu menciptakan hidup (dan juga mati) bagi makhluk-Nya. Untuk itu, adalah berkat yang tak terhingga bahwa TUHAN telah menghadirkan kehidupan dalam hidup saya hingga di usia hampir ¼ abad sekarang ini. Dan, adalah kasih TUHAN yang tak terhingga bahwa saya hidup di antara nikmat dan cobaan yang TUHAN hadirkan dalam kehidupan saya. Akhirnya, adalah jua kuasa-Nya bahwa suatu hari yang adalah rahasia besar-Nya, TUHAN akan menarik kembali hidup dari kehidupan saya lalu menggantinya dengan kematian.
Dalam “perjalanan”, saya menemukan bahwa masalah, permasalahan, perkara, soal, persoalan adalah jua nafas yang menyertai denyut kehidupan setiap makhluk TUHAN yang berakal. Dalam “permasalahan”, saya menemukan pilihan, untuk menghadapi masalah atau lari dari masalah. Dalam “memilih pilihan”, saya menemukan risiko, risiko untuk mendapatkan hikmah/pelajaran hidup yang akan menjadikan kita lebih kuat dalam menjalani kehidupan atau risiko untuk menjadikan kita manusia yang lemah dalam menjalani kehidupan. Dalam “risiko”, saya menemukan 2 hal, keberanian dan ketakutan, keberanian untuk mengambil risiko atau justru ketakutan akan risiko itu sendiri. Akhirnya, saya menemukan bahwa dalam setiap ”hal” yang saya temukan selalu berujung pada hal “pilihan” dan “memilih”.
Jadi, kembali ke pertanyaan seorang teman tentang apa arti hidup tadi… Bagi saya, hidup berarti berani mengambil setiap risiko dari setiap pilihan yang dipilih dalam setiap masalah yang ada dalam kehidupan.
Sakti

gita Trie Utami

Kalau engkau melihat buih
Yang terdampar di atas pasir
Hitunglah sebanyak aku telah melalui
Kenyerian tak berakhir
Kalau engkau menatap ombak
Yang menampar batu-batu karang
Bayangkan sebanyak aku telah merasakan
Keperihan teramat panjang
Kalau engkau merasakan badai hebat
Di puncak gelombang
Pikirkan sebanyak aku telah melampaui
Kemarahan tak terbilang
Kalau engkau berada dalam cengkeraman
Angin beliung di tengah samudera
Itulah sedahsyat pedih yang tak mampu
Kuungkapkan dengan kata-kata
(from "Karmapala, The Silent of Love, Nyanyian Hati Trie Utami" by Trie Utami)

Ada kepedihan yang teramat mendalam pada setiap kata yang terangkai dalam gita ini. Jiwa yang berkeras untuk bangkit meski teramat rapuh… sakit yang teramat nyeri yang coba ditahan demi sebuah ikatan suci yang telanjur terjalankan beribu-ribu purnama… Perempuan yang kerap mencoba bertahan dalam keterpasungan yang teramat menyiksa, mencoba ikhlas terhadap setiap ketidaksempurnaan yang teramat menyakitkan, dan mencoba untuk tetap mensyukuri setiap goresan luka yang teramat perih… semua dengan satu alasan, atas nama CINTA. Dan ketika kepedihan kian membuncah tak terbendung lagi, maka kurasa tak pernah lagi cinta hadir dalam hati . Sisakan kekecewaan yang kian tak terobati, oleh apapun. Perempuan yang tersakiti.
Sakti
22-02-2008

Selasa, 20 Mei 2008

kinchoo niiiiiiy

besok kan hari sotsugyooshiki niiiiiy... eh gw dapet giliran di makeupnya jam 5 booooow haduuuh haduuuh giri2 banget ga siiiiiiy kan di aturannya kita pada mesti udah di gsp jam 6 pagiiiiii.... duuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing deeeeeeeeiy klo kayak gini......

Senin, 19 Mei 2008

akhirnya......

ampuuuuuuuuuuuuuuuuun lama banget ga nyentuh dunia internet ini.....
kemaren2 sibuk ngurus wisuda truss ngepak barang2 truss pulang kampung truss di rumah juga sibuk ngurusin nikahannya ade gw.... baru deeey sekarang lagi di jogja menjelang sotsugyoushiki bisa nyantai2 k warnet...............

Kamis, 01 Mei 2008

nantonaku kaeritakunaiwa....

hhhhhhhhhhhh...... akhirnya dadang juga waktunya....!!!!
heeeee..... beneran harus sorosoro say good bye ma kota ini... hu hu hu

Kamis, 24 April 2008

lagi di t4 kerja Judith niiy

taraaaaaaaaaaaaaaaa...... hari ini burabura lagi burabura lagi...
eh tapi tadi pagi sempet ke perpus ding pinjem buku dokkai buat latihan baca menyambut persiapan ikutan 2kyuu...
abis itu baru deey burabura dimulai... dari bonbin truss nongkrong di bangput abis itu ke coklat dan sekarang........... tereeeeeeeeeeeng lagi di tempat kerjanya Judith (yang sebenernya mirip gudang....he3 abis masih berantakan gitu tempatnya...hehehehhe maaf yaa mbak Judith Polgar... hehehehhe).............

Selasa, 22 April 2008

vida.....

terakhir ketemu... kita berbagi tangis di bandara...
truuusss selama terpisah jarak dan waktu kami ketemunya via mail aja...
sekarang siiy udah kembali ke tanah kelahiran tercinta cumanya kami masih belum bisa ketemu vida.... vida ni meccha aitai...

burabura bakari shiteruyonaaa...

lagi lagi lagi lagi..... jalan lagi jalan lagi.. nongkrong lagi nongkrong lagi...
rumpi lagi rumpi lagi... daaaaaaaaaaaan amplaz lagi amplaz lagi.....
ck ck ck ck ck ck ck ck ck ck ck

Minggu, 20 April 2008

fiuuuuuuuuuuufh..... pusing pusing pusing.....!
bukan cerita gw siiy cuma ga tau kenapa koq gw ngerasa senasib aja yaa ma mbak-nya...
kalo gw boleh bilang siiy yaa... se ga punya punya perasaannya cowok... kelewatan banget kalo ada cowok yang mutusin cewek dengan alasan ada cewek laen... sekalipun tu cowok bilang atas nama sebuah kejujuran... udah gila apa... cari alasan laen duunk yang kira-kira kena di hatinya lebih enakan (walopun benernya ga ada yang enak juga..., namanya juga putus...boooo...ya udah pasti isinya sakit sakit dan sakit).... tapi ga ada pernyataan putus yang menurut gw paling super duper nyakitin cewek, selain kalimat "lu ga bisa jadi cewek gw lagi, karena gw suka ma orang lain.." sinting!!!!!!!!!!

Selasa, 15 April 2008

ga ada judul....

hhhhhhhhh.... nanka koi tte muzukashii yo ne...