Rabu, 28 Mei 2008

perkara Hidup


Suatu hari.. seorang teman menghampiri saya dan bertanya “apa arti hidup untuk anda?”… wow! Sebuah kalimat tanya sederhana namun sarat akan makna, dan cukup sulit bagi saya untuk menjawabnya. Cukup ilmu dan pengalamankah saya untuk mengomentari perkara “hidup dan kehidupan”?...
Demi kepuasan diri sendiri dan demi memuaskan teman saya, serta secercah harapan demi memuaskan siapa saja yang membaca tulisan saya ini pun, maka saya mencoba memikirkan, mencari, menimbang beberapa hal untuk saya tuliskan sebagai jawaban atas pertanyaan tadi.
Dalam keyakinan saya, adalah TUHAN yang dengan kuasa-Nya yang tak terhingga mampu menciptakan hidup (dan juga mati) bagi makhluk-Nya. Untuk itu, adalah berkat yang tak terhingga bahwa TUHAN telah menghadirkan kehidupan dalam hidup saya hingga di usia hampir ¼ abad sekarang ini. Dan, adalah kasih TUHAN yang tak terhingga bahwa saya hidup di antara nikmat dan cobaan yang TUHAN hadirkan dalam kehidupan saya. Akhirnya, adalah jua kuasa-Nya bahwa suatu hari yang adalah rahasia besar-Nya, TUHAN akan menarik kembali hidup dari kehidupan saya lalu menggantinya dengan kematian.
Dalam “perjalanan”, saya menemukan bahwa masalah, permasalahan, perkara, soal, persoalan adalah jua nafas yang menyertai denyut kehidupan setiap makhluk TUHAN yang berakal. Dalam “permasalahan”, saya menemukan pilihan, untuk menghadapi masalah atau lari dari masalah. Dalam “memilih pilihan”, saya menemukan risiko, risiko untuk mendapatkan hikmah/pelajaran hidup yang akan menjadikan kita lebih kuat dalam menjalani kehidupan atau risiko untuk menjadikan kita manusia yang lemah dalam menjalani kehidupan. Dalam “risiko”, saya menemukan 2 hal, keberanian dan ketakutan, keberanian untuk mengambil risiko atau justru ketakutan akan risiko itu sendiri. Akhirnya, saya menemukan bahwa dalam setiap ”hal” yang saya temukan selalu berujung pada hal “pilihan” dan “memilih”.
Jadi, kembali ke pertanyaan seorang teman tentang apa arti hidup tadi… Bagi saya, hidup berarti berani mengambil setiap risiko dari setiap pilihan yang dipilih dalam setiap masalah yang ada dalam kehidupan.
Sakti

gita Trie Utami

Kalau engkau melihat buih
Yang terdampar di atas pasir
Hitunglah sebanyak aku telah melalui
Kenyerian tak berakhir
Kalau engkau menatap ombak
Yang menampar batu-batu karang
Bayangkan sebanyak aku telah merasakan
Keperihan teramat panjang
Kalau engkau merasakan badai hebat
Di puncak gelombang
Pikirkan sebanyak aku telah melampaui
Kemarahan tak terbilang
Kalau engkau berada dalam cengkeraman
Angin beliung di tengah samudera
Itulah sedahsyat pedih yang tak mampu
Kuungkapkan dengan kata-kata
(from "Karmapala, The Silent of Love, Nyanyian Hati Trie Utami" by Trie Utami)

Ada kepedihan yang teramat mendalam pada setiap kata yang terangkai dalam gita ini. Jiwa yang berkeras untuk bangkit meski teramat rapuh… sakit yang teramat nyeri yang coba ditahan demi sebuah ikatan suci yang telanjur terjalankan beribu-ribu purnama… Perempuan yang kerap mencoba bertahan dalam keterpasungan yang teramat menyiksa, mencoba ikhlas terhadap setiap ketidaksempurnaan yang teramat menyakitkan, dan mencoba untuk tetap mensyukuri setiap goresan luka yang teramat perih… semua dengan satu alasan, atas nama CINTA. Dan ketika kepedihan kian membuncah tak terbendung lagi, maka kurasa tak pernah lagi cinta hadir dalam hati . Sisakan kekecewaan yang kian tak terobati, oleh apapun. Perempuan yang tersakiti.
Sakti
22-02-2008

Selasa, 20 Mei 2008

kinchoo niiiiiiy

besok kan hari sotsugyooshiki niiiiiy... eh gw dapet giliran di makeupnya jam 5 booooow haduuuh haduuuh giri2 banget ga siiiiiiy kan di aturannya kita pada mesti udah di gsp jam 6 pagiiiiii.... duuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing deeeeeeeeiy klo kayak gini......

Senin, 19 Mei 2008

akhirnya......

ampuuuuuuuuuuuuuuuuun lama banget ga nyentuh dunia internet ini.....
kemaren2 sibuk ngurus wisuda truss ngepak barang2 truss pulang kampung truss di rumah juga sibuk ngurusin nikahannya ade gw.... baru deeey sekarang lagi di jogja menjelang sotsugyoushiki bisa nyantai2 k warnet...............

Kamis, 01 Mei 2008

nantonaku kaeritakunaiwa....

hhhhhhhhhhhh...... akhirnya dadang juga waktunya....!!!!
heeeee..... beneran harus sorosoro say good bye ma kota ini... hu hu hu